Senin, 25 Februari 2008

Kesepian Musik Dixie

MENDENGAR kata Dixieland, banyak orang mungkin akan memba-yangkan sebuah tempat hiburan yang di dalamnya terdapat berbagai alat permainan.Kata itu sesungguhnya cukup populer dan cukup akrab untuk dilafalkan.Tapi, tak banyak lagi yang ingat bahwa kata itu sesungguhnya sangat akrab dengan musik, khususnya musik jazz.Dixieland, menurut beberapa pustaka, sesungguhnya adalah salah satu gaya permainan musik jazz yang sangat kental dengan ciri perasaan riang. Dixie adalah anak langsung dari gaya ragtime, yang merupakan cikal bakal kelahiran musik Jazz, musik modern abad ke-20 yang lahir di Amerika sekitar tahun 1890-an.
Ragtime yang sering disebut sebagai gaya musik populer Amerika, pada masa awalnya sebenarnya adalah gaya permainan piano yang sangat cepat,penuh kegembiraan sehingga orang yang mendengarnya akan terangsang untuk menari. Buddy Bolden (1878-1931), Scott Joplin(1868-1917) adalah beberapa tokoh aliran ini. Joplin bahkan menulis dua buah opera dengan pendekatan ragtime, yaitu opera A Guest of Honor (1903) dan Treemonisha (1907).
Seperti halnya sebuah pendulum, ragtime yang penuh keceriaan kemudian diimbangi dengan munculnya blues yang banyak menjerit lewat vokal dan lengkingan gitar. Pola ritmik yang khas dan terukur, juga agak berlawanan dengan pola ritmik ragtime yang kaya dengan sinkop (perubahan aksen).Lalu Dixieland atau Dixie pun berkembang menyempurnakan ragtime dengan tambahan alat-alat musik lainnya, terutama banjo, terompet, klarinet,dan trombone. Musik ini pun langsung digemari, karena dimainkan bukan saja oleh pemusik kulit hitam tetapi mereka yang berkulit putih. Chicago dan New Orleans adalah dua pusat musik yang memberikan warna pada musik dixie.
***

Tidak ada komentar: